Pada tahun 1789 adanya keributan-keributan di Perancis yang menjurus sampai dengan pecahnya revolusi Perancis. Keributan ini dimulai dari adanya pertentangan pendapat di antara dua aliran yang berkembang pada waktu itu yang masing-masing mempertahankan pendapat dan teorinya, yaitu aliran Merkantilisme dan paham Fisiokrat. Keributan/pertentangan itu sampai meluas kemana-mana bahkan sampai ke luar Negara Perancis itu sendiri. Orang-orang sudah jemu dengan keributan itu dan menuntut kepastian hidup. Rupanya keributan itu didengar oleh Adam Smith, Seorang guru besar tamatan Universitas Glasgow dan Universitas Oxford, kelahiran Skotlandia. Maha guru ini mendengar gegap gempitanya dunia yang menghendaki kebebasan manusiawi hampir disegala lapangan kehidupan, sehingga ia berfikir bahwa ekonomi pun menghendaki suatu perumusan yang pasti.
Dengan demikian, maka pada tahun 1763 berangkatlah beliau ke Perancis dan tinggal selama tiga tahun di sana. Selama di Perancis, ia bertemu dengan pemuka mazhab Fisiokrat, yaitu Francois Quesney dan Jacques Turgot dan mereka lalu berdiskusi mengenai bentuk perekonomian yang bagaimana yang sebaiknya. Dan Adam Smith pun sepaham dengan aliran fisiokrat, ia mengemukakan pendapatnya yaitu kemakmuran berasal dari seluruh sector yang produktif yang diberdayakan atau dikelola oleh manusia (tenaga kerja) dan harus adanya kebebasan dalam perekonomian.
Sepulang dari Perancis, Smith lalu menulis idenya dalam sebuah buku yang diterbitkan pada tahun 1776 dengan judul “An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations”, atau The Wealth of Nations saja. Dalam buku ini pertama kali muncul mengenai bentuk perekonomian Liberal, yang oleh Karl Marx, aliran yang dibawa Adam Smith disebut aliran Klasik. Klasiknya suatu aliran bukanlah terkandung dalam hasil-hasil yang telah dicapai, malainkan pada cara bagaimana masalah dipecahkan, selain itu Karl Marx menyebutnya teori klasik juga karena pendapat-pendapat yang dikemukakan Adam Smith banyak yang sudah klasik atau sudah diutarakan oleh pakar ekonomi sebelum di zaman dulu. Kaum klasik menempatkan teori harga pada pusat analisa ekonomi dengan bantuan penyelidikan kea rah factor-faktor permintaan dan penawaran yang menentukan harga, seperti yang diungkapkan JB. Say, setiap penawaran akan menciptakan permintaan itu sendiri atau supply creats its own demand, berapapun barang yang dihasilkan pasti habis laku terjual.
Tokoh-tokoh Teori Klasik dan Teori-teorinya
« Adam Smith
Mengemukan tentang:
- Kekayaan Negara / Bangsa
Mengenai kekayaan bangsa, Adam Smith berpendapat bahwa kekayaan tidak bersumber dari perdagangan seperti kaum merkantilisme dan juga tidak dari alam/pertanian seperti pendapat aliran fisiokrat, tetapi dari hasil kerja manusia yang produktif serta sumber-sumber ekonomi yang ada pada suatu Negara. Tidak ada perdagangan dan tidak ada pertanian jika tidak ada manusia yang bekerja. Tanpa kerja manusia, semua sumber produktif akan hilang nilainya.
Untuk meningkatkan kemakmuran itu, maka produktivitas harus ditingkatkan. Produksi dapat ditingkatkan dengan cara:
m Pembagian kerja (spesialisasi)
m Penggunaan msesin-mesin
- Mekanisme Pasar Bebas
Smith sangat mendukung motto laissez faire-lassez passer yang menghendaki campur tangn pemerintah seminimal mungkun dalam perekonomian. Smith menghendaki agar pemerintah sedapat mungkin tidak terlalubanyak campur tangan mengatur perekonomian. Biarkan sajalah perekonomian berjalan dengan wajar tanpa campur tangan pemerintah, nanti akan ada suatutangan tak kentara (invisible hands) yang akan membawa perekonomian tersebut kea rah keseimbangan. Jika banyak campur tangan pemerintah, menurut smith justru pasar akan mengalami distorsi, yang akan membawa perekonomian pada ketidakefisienan dan ketidakseimbangan.
- Hakikat Manusia Serakah
Smith berpendapat bahwa pada hakikatnya manusia itu rakus, egois dan selalu mementingkan diri sendiri. Akan tetapi menurut Smith, sifat egois dianggap akan memacu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan secara keseluruhan dan tidak mendatangkan kerugian dan tidak merusak masyarakat sepanjang ada persaingan bebas. Dan tiap orang menginginkan laba dalam jangka panjang: artinya Serakah, tidak akan pernah menaikkan harga diatas tingkat harga pasar
- Teori Nilai (Value Theory)
Menurut Smith, barang mempunyai dua nilai. Pertama niali guna dan kedua nilai tukar. Nilai tukar atau harga dari suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut.
Hubungan antara nilai guna dan nilai tukar, menurut Smith suatu barang yang mempunyai nilai guna yang tinggi kadang-kadang tidak mempunyai nilai tukar dan sebaliknya ada pula barang yang mempunyai nilai tukar sangat tinggi, tetapi tidak begitu berguna dalam kehidupan. Contohnya Air dan Intan.
- Teori Pembagian Kerja
Smith mengambil kesimpulan bahwa produktivitas tenaga kerja dapat ditingkatkan melalui apa yang disebutnya pembagian kerja. Pembagian kerja akan mendorong spesialisasi, dimana orang akan memilih mengerjakan yang terbaik sesuai dengan bakat dan kemampuannya masing-masing. Menurut Smith, pembagian kerja telah menyebabkan tiap orang ahli di bidangnya dan dengan demikian produktivitasnya juga meningkat sehingga hasil produksi secara total juga akan meningkat.
- Teori Akumulasi Kapital
Menurut Smith cara terbaik untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya ialah dengan melakukan investasi, yaitu membeli mesin-mesin dan peralatan. Karena Smith menganggap pentingnya arti akumulasi capital bagi pembangunan ekonomi, maka system ekonomi yang dianut sesuai dengan pemikiran Smith selain sering disebut system liberal.
« Thomas Robert Malthus
Di dalam bukunya yang berjudul “An Essay on the Principles of Population” as it affect the Future Improvement of Society”, dikatakan bahwa perkembangan manusia jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan peningkatan produksi hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan manusia. Ia pun pesimis melihat perkembangan penduduk yang besar melebihi perkembangan bahan makanan dan timbulnya kemelaratan, meskipun ia mengajukan berbagai kebijaksanaan dalam hal pengekangan pertumbuhan penduduk, yang berupa preventive checks yaitu segala kejadian yang mengakibatkan turunya jumlah bayi yang lahir. Dan Positive checks yaitu segala factor yang dapat menaikkan jumlah orang mati.
« David Ricardo
Dalam pandangannya, ia sangat memperhatikan masalah pemerataan pendapatan di antara berbagai kalangan masyarakat. Dalam bukunya yang berjudul “The Principles of Political Economy and Taxation”, ia mengemukakan beberapa teoari yaitu:
a. Teori Sewa Tanah
Dimana tinggi rendahnya sewa tanah dipengaruhi oleh tingkat kesuburan tanah itu. Jadi sewa tanah yang subur lebih tinggi dibandingkan dengan sewa tanah yang kurang subur.
b. Teori Upah Alami
Menurutnya upah alami ini besarnya hanya cukup bagi buruh untuk dapat bertahan hidup ( upah yang besarnya hanya sama dengan kebutuhan individu dan keluarganya). Dalam menentukan upah alamipekerja, david Ricardo belum memperhatikan kesejahteraan manusia.
c. Teori Uang
Menurutnya jumlah uang kertas yang tidak di jamin oleh emas harus ditetapkan dengan Undang-Undang.
d. Teori Keunggulan Komparatif
Dalam Teorinya ini, ia menyatakan bahwa setiap kelompok masyarakat atau Negara sebaiknya mengkhususkan diri dalam menghasilkan produk-produk secara lebih efisien, dan kelebihan produksi atas kebutuhan diperdagangkan, yang hasilnya dapat digunakan untuk membeli barang-barang lain yang tidak dibutuhkan lebih banyak, jauh lebih banyak dibandingkan jika barang-barang tersebut harus dihasilkan sendiri.
« Jean Baptiste Say
Dalam bukunya yang berjudul “The Traite d’Economie Politique”, Mengemukakan hokum say (say’s law) yang menyatakan bahwa penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri.(supply creates its own demand). Hokum ini dikembangkan atas asumsi bahwa nilai produksi akan selalu sama dengan pendapatan masyarakat.
« John Stuart Mill
Buku karangannya yang berjudul “Principles of Political Economy” disebut-sebut sebagai buku “The Wealth of Nations” versi modern. Ia membolehkan cam,pur tangan pemerintah berupa peraturan-peraturan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dapat membawa kea rah peningkatan efisiensi dan penciptaan iklim yang lebih baik sehingga tiap aktivitas ekonomi dapat diarahkan pada yang lebih baik dan lebih pantas. Ia juaga merekomendasikan legislasi untuk melindungi buruh anak-anak dan memperbaiki kondisi hidup dan kerja yang tidak dapat ditoleransi. J.S. Mill juga memperkenalkan konsep baru seperti “return to scale” dan “Konsep elastisitas permintaan” untuk pertama kalinya.
Perbedaaan Paham Merkantilisme dan Paham Fisiokrat
· Paham Merkantilisme
Berasal dari bahasa Italia yaitu Merchantile (berdagang), bahasa Inggris yaitu Merchant (saudagar). Merkantilisme yaitu suatu stelse interferensi atau campur tangan, kolonialisme untuk mengejar ekspor-impor.
Paham merkantilisme berpendapat bahwa jika suatu Negara mau maju/makmur maka Negara itu harus melakukan perdagangan dengan Negara lain. Jika Negara makmur/kaya maka Negara itu dapat menjajah Negara lain karena pada zaman itu para penguasa sudah kekurangan kekuasaan. Pada saat itu, emas diukur sebagai kekayaan dari suatu Negara. Siapa yang punya banyak emas dan perak maka Negara itu kaya raya.
Dari perdagangan internasional, devisa banyak masuk ke Negara. Devisa itu dalam bentuk emas dan perak. Yang terpenting adalah ekspor lebih besar dari impor. Kalau ekspor lebih besar dari impor berarti devisa juga akan besar dan Negara itu akan kaya. Yang diutamakan adalah sector industri, pertaniaan diabaikan. Dan harus ada campur tangan pemerintah.
Paham ini menyimpulkan bahwa tujuan dari suatu Negara adalah untuk memakmurkan masyarakatnya, karena didalam konsep merkantilisme ini jauh sebelumnya sudah mengenal dengan produksi dan konsumsi, kebutuhan dari masyarakat haruslah terpenuhi untuk pencapaian kemakmuran masyarakat karena itu di dalam pemikiran merkantilisme ini sudah mengenal adanya perdagangan internasional. Dimana tujuan perdagangan internasional ini untuk dapat meningkatkan kesejateraan masyarakat.
Titik tolak dari paham ini adalah jual-beli, disini bukan saja jual-beli di dalam suatu Negara tetapi dilakukan jual-beli antar Negara yaitu perdagangan internasional.
Paham ini melihat bahwa di dalam perdagangan internasional mengupayakan ekspor lebih besar dari impor (balance of trade surplus), dengan ini pendapatan Negara akan menjadi bertambah. Ekspor mendapatkan devisa sedangkan impor mengurangi devisa. Selisih antara ekspor dan impor disebut surplus. Benda yang sangat berharga yaitu emas. Jika suatu Negara memilki emas yang banyak Negara itu dianggap kaya. Karena itu dalam paham ini jika suatu Negara ingin kaya dilarang mengekspor logam mulia. Karena dorongan untuk mengupayakan Balance of trade surplus maka Negara yang ada di eropa mencari daerah-daerah jajahan. Dan adanya Proteksionisme yaitu kebijaksanaan membatasi barang-barang yang diimpor yaitu melalui kebijaksanaan tariff, kuota, subsidi dan dumping. Tujuannya untuk melindungi industri-industri dalam negeri.
· Paham Fisiokrat
Paham ini mengutamakan segi pertanian dan kebebasan. Untuk kemakmuran tidak perlu adanya campur tangan pemerintah.
Paham Fisiokrat membangun teori mereka berdasarkan konsep hokum alam sehingga mereka menamakan dirinya “Physiocratism” yang berasal dari kata “Physic” (alam) dan “Cratain atau Cratos” (kekuasaan).
Untuk mendukung pendapatnya, Paham Fisiokrat menggunakan slogan Laissez faire lasses passer, le monde va de luimeme”, yang jika diterjemahkan dengan bebas artinya “jangan campur tangan, alam semesta dapat mengatur dirinya sendiri”.
Paham Fisiokrat juga berpendapat bahwa sumber dari kekayaan adalah alam, alamlah yang menentukan kehidupan manusia, alam identik dengan tanah, semua kekayaan berasal dari tanah , maka semua yang berasal dari tanah haruslah dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Tokoh utama paham Fisiokrat yaitu Francois Quesney yang menulis buku “Tableau Economique” membagi masyarakat kedalam empat golongan yaitu:
- Kelas masyarakat produktif yang kegiatannya mengolah tanah seperti peternakan, pertanian, dan pertambangan.
- Kelas tuan tanah
- Kelas yang tidak produktif seperti saudagar dan pengrajin.
- Kelas masyarakat buruh yang menerima upah dan Gaji.
Karena kaum petani adalah golongan masyarakat yang paling produktif karena pekerjaannya menghasilkan suatu barang dengan mengolah tanah. Sehingga Quesney menganjurkan agar seluruh kebijakan pemerintah ditujukan terutama untuk meningkatkan taraf hidup para petani, dan bukan memberikan hak-hak khusus kepada pemilik tuan tanah dan saudagar.
Secara umum kaum Fisiokrat memiliki pokok-pokok pikiran sebagai berikut:
- Sumber kemakmuran adalah alam
- Kelas yang paling produktif adalah para petani
- Slogannya adalah laissez faire lasses passer, le monde va de luimeme.
« Latar belakang munculnya Paham Sosialisme
Pendapat-pendapat dari tokoh “para pengritik dan perombak” terhadap mazhab klasik selanjutnya diteruskan oleh maszhab Sosialis. Mazhab Sosialis dapat dikatakan lahir dan berkembang sebagai reaksi terhadap akibat buruk dari revolusi industri atau sistim ekonomi perdagangan bebas/ekonomi pasar/kapitalis atau yang menganut paham lessez faire. Revolusi industri memang membawa kemajuan dan kekayaan, tetapi merugikan sebagian besar pihak pekerja atau disatu pihak para buruh tetap miskin dengan gaji yang sangat rendah dan menguntungkan pihak majikan atau pemilik modal atau kepitalis, sehingga jurang antara si kaya dengan si miskin makin melebar. Oleh karena itu secara umum banyak yang mengatakan bahwa sosialis adalah lawan ekstrim dari kapitalis atau anti kapitalisme dan individualisme, di mana dalam ekonomi sosialisme, peranan Negara/pemerintah yang lebih besar sedangkan dalam kapitalisme/klasik peranan swastalah yang lebih besar.
Sekalipun gerakan-gerakan yang boleh dinamakan sosialis telah muncul pada abad ke 17, akan tetapi istilah “sosialis” baru pertama kali di pakai tahun 1827 dalam suatu majalah perkoperasian, yang menunjukkan pada orang seperti Robert Owen yang ingin meringankan kesengsaraan pekerja pabrik, akan tetapi karl marx yang hidup hamper setengah abad kemudian, ingin mengadakan perbedaan yang jelas antara ajarannya dengan pemikiran-pemikiran orang-orang seperti Robert Owen, tetapi lebih menekankan sifat revolusionernya dan karya yang ditulisnya pada tahun 1848 bersama Friedrich Engels yang merupakan awal dari gerakan untuk mengorganisir kaum buruh yang disebut “manifesto komunis”.
Kemudian V.I Lenin istilah sosialisme dihidupkan kembali untuk menunjuk pada apa yang disebut oleh marx “tahap awal dari komunis”. Dalam tahap ini prinsip ekonomi adalah setiap orang memberi menurut kemampuannya dan setiap orang menerima sesuai dengan karyanya, sedangkan dalam tahap komunis penuh prinsip ekonomi telah berkembang menjadi : setiap orang memberi sesuai dengan kemapuan, setiap orang menerima menurut kebutuhannya.
Pada permulaan berdirinya partai-partai marxis pada akhir abad ke 19, semua partai memakai nama “social democrat”, tetapi sosialisme dalam arti yang moderat baru muncul pada tahun 1903, waktu timbul perpecahan di dalam tubuh partai buruh social democrat Rusia antara kelompok Bolshevik dan kelompok Menshevik. Kelompok Bolshevik dibawah pimpinan Lenin menginginkan perubahan secara radikal di bawah bimbingan suatu partai elite, sedangkan kelompok Menshevik ingin mengadakan perubahan social secara damai dan dengan persetujuan rakyat. Pada tahun 1912 kelompok Bolshevik menarik diri dari partai yang dianggap terlalu lunak dan mendirikan partai baru yang lebih bersifat revolusioner, yaitu partai komunis Rusia.
« Paham Sosialisme mengkritik paham Klasik/kapitalis
Ada 3 macam kritikan-kritikan yang dilancarkan terhadap teori klasik yaitu:
1. Konservatif, yaitu ingin kebebasan berusaha. Mereka mengkritik bahwa dalam paham kapitalis kaum-kaum borjuis saja yang bebas berusaha dan berkuasa. Sedangkan golongan masyarakat yang lain hanya dapat ditindas oleh pihak yang berkuasa.
2. Radikal, yaitu asal kata radix yang berarti akar. Radikal dalam hal ini adalah menginginkan kesamaan dalam individu atau golongan. Disini dapat dilihat bahwa dalam paham kapitalis jurang pemisah antara si kaya dan si miskin sangat lebar dimana sebagian besar pihak pekerja dirugikan atau di satu pihak para buruh tetap miskin dengan gaji yang sangat rendah sedangkan di pihak majikan atau pemilik modal atau kapitalis diuntungkan.
3. Nasionalis, yaitu gabungan antara konservatif dan radikal, tetapi yang diutamakan adalah pemerintahannya atau peranan pemerintah. Karena di dalam paham kapitalis/klasik menganut paham laissez faire lasses passer, le monde va de luimeme dimana pemerintah melakukan campur tangan seminimal mungkin dalam perekonomian sehingga peranan pemerintah lebih kecil dibandingkan peranan swasta atau pihal kapitalis. Selain itu, oleh kaum borjuis Negara dijadikan sebagai kekuatan dana pemaksaan untuk mengatur organisasi ekonomi-politik dan kemasyarakatan guna memenuhi berbagai kepentingan mereka sendiri. Sehingga yang menderita adalah masyarakat/rakyat biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar