Rabu, 24 April 2013

The girl of management 1,2 2012


Penghargaan yang tak ku duga




“Tanpa perempuan bangsa bumi manusia tak kan ada. tanpa bangsa manusia maka tak kan ada yang memujimu sebab pujian-pujian itu hanya dimungkinkan oleh titik darah dan rintihan kesakitan oleh perempuan yang sobek bagian toboh nya ketika melahirkan sebuah kehidupan “

HIDUP PEEMPUAN !!!!
Mungkin ini adalah hal yang tak pernah ku duga sama sekali. dan mungkin ini adalah hal yang bias buat mahasiswa aktivis. Tapi bagiku, ini sangat LUAR BIASA karena bisa mendapatkan penghargaan dalam LOMBA ORASI khusus Perempuan. Kegiatan ini memperingati Hari Kartini. hahhahhah padahal ikut kegiatan ini cuman iseng-iseng, tp alhasil bisa membawa nama baik jurusan dan tentunya diri saya pribadi.

This is me







TEORI EKONOMI JOHN MAYNARD KEYNES


TEORI EKONOMI JOHN MAYNARD KEYNES

Teori Keynes yang dipaparkan oleh John Mayard Keynes dalam bukunya yang berjudul “General Theory” adalah merupakan penolakan total terhadap teori-teori klasik yang telah berkembang sebelum Keynes.
5 ide pokok teori Keynes.
J  Sifat Umum Teori Keynes.
Teori Keynes ditujukan untuk semua tingkat employment, sedangkan teori klasik hanya berlaku dalam satu tingkat employment, yaitu full employment.Para ahli ekonomi klasik berpendapat bahwa sistem perekonomian yang didasarkan pada kebesan individu senantiasa akan tendensi kearah full employment  atau normal menutur Klassik. Sedangkan kurang dari full employment adalah normal menurut Keynes.
teori klasik bersifat khusus dan keseinbangannya statis, sedangkan Keynes bersifat umum atau general dan keseinbangannya berubah-ubah (shifting equilibrium)
Dalam teorinya Keynes berpendapat bahwa permasalahan full employment dan unemployment, inflasi dan pengangguran adalah sebenarnya merupakan permasalahan permintaan efektif. Kurangnya permintaan efektif akan menimbulkan pengangguran dan sebaliknya permintaan efektif yang berlebihan akan menimbulkan inflasi.
Teori Keynes bertujuan untuk menjelaskan perubahan-perubahan out put dalam suatu sistem perekonomian dalan suatu keseluruhan.
J  Peranan Uang
Uang mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai alat penukar umum, alat satuan hitung, alat untuk menghimpun kekayaan, sebagai tabungan.
J  Hubungan Anatara Tingkat Bunga dengan Uang
Bunga adalah suatu premi karena seseorang tidak menimbun uang. Sedangkan bunga dalam Klassik merupakan sejumlah balas jasa karena menabung atau karena penundaan konsumsi.
J  Peranan Investasi
Bagi Keynes investasi mempunyai peranan penting yaitu sebagai determinan employment dan pendapatan. Kesempatan kerja bagi masyarakat sangat bergantung pada investasi yang dilakukan masyarakat itu sendiri.
J  Ketidak pastian masa yang akan datang.
Pelaksanaan investasi sebagai seuati determinan penting untuk employment dan pendapatan adalah berdasarkan dugaan-dugaan, perkiraan-perkiraan, atau ramalan-ramalan yang penuh dengan ketidakpastian. Dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi, hampir tidak mempunyai kepercayaan atas penilaian sendiri. Mereka mengikuti gerak-gerik dan pendapat dari pengusaha yang merefleksikan pasar. Apabila kepercayaan positif tentang asa depan, maka investasi akan meningkat. Sebalikanya apabila kepercayaan pesimis maka investasi akan berkuang.

Azas Permintaan efektif
Azas permintaan efektif adalah permintaan yang berdaya beli merupakan titika tolak dari Keynes yang bersifat umum tentang employment. Keynes memang menekankan teorib=nya dari sisi permintaan, yang pengukuran besar atau kecilnya permintaan atau penawaran diukur dengan banyak sedikitnya tenaga kerja yang dipekerjakan dalam masyarakat.

Sistem Keynes dalam Politik ekonomi
Pendekatan ekonomi Keynes didasarkan pada berlakunya sistem harga dan efisiensi usaha ekonomi swasta. Kemakmuran ditentukan oleh tingkat pendapatan suatu negara dan masalah lain seperti deflasi, inflasi, perpajakan, neraca pembayaran internasional berpusat pada pendapatan negara (teori makro ekonomi). Keynes berpendapat bahawa intevensi pemerintah itu diperlukan untuk mencapai kemakmuran dan mempertahankan kondisi-kondisi tertentu dalam perekonomian.

Ciri Umum Sifat Keynesian
J  Bersifat makro ekonomi
Teori ekonomi yang bersifat makro terlihat jelas pada variable yang dipergunakan yang bersifat keselurukan seoerti konsumsi total, investasi dan tabungan total, dll.
Harga permintaan total adalah sejumlah penerimaan uang yang digarapkan dari penjualan hasil produksi yang dapat dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja dari suatu masyarakat. SEdangkan penawaran total adalah jumlah seluruh penawaran atas seluruh hasil produksi yang dihasilkan oleh seluruh hasil produksi.
J  Ekonomi Moneter
Besarnya variable oleh Keynes harus dinyatakan dengan uang. Uang dan jumlah uang menrupakan alat penting bagi bank sentral untuk melakukan aktifitasnya menuju puncak kegiatan ekonomi full employment serta memalului aktifitas tersebutlah permintaan efektif dapat diperbesar.
J  Ekonomi Arus Lingkaran / Circular flow
Dalam sistem ini pemerintah berfungsi untuk mengusahakan pengeluaran pendapatan masyarakat sama dengan besarnya pendapatan masayarakat tersebut. Serta mengusahakan agar pengeluaran atas pendapatan tersebut menjadi cukup besar sehingga dapat mencapai full employment

Komentar terhadap teori Keynes.
J  Analisis Keynes terpusat pada tujuan tercapainya tingkat kegiatan ekonomi full employment.
J  Analisis Keynes itu merupakan jalur pemikiran atau skema. Secara sederhana, maka sekema tersebut adalah pendapatan = pengeluaran = nilai out-put = harga-harga yang dibayarkan.
J  Besarnya pendapatan itu dapat tersalur menjadi pengluaran komunikasi dan pengeluaran investasi.
J  Investasi adalah deretminan pendapatan.
J  Tabungan oleh Keynes diartikan sebagai suatu hal yang negatif, yaitu tidak mengkonsumsikan (mengeluarkan) pendapatan waktu sekarang.
J  Sumbangan Keynes dalam perkembangan ilmu ekonomi adalah jelas sekali, terlihat dalam pengaruhnya yang demikian luasnya.

Kritik terhadap teori Keynes
J  Teorinya bersifat statis, karena tidak memperhatikan faktor waktu .
J  Macam-macam kecenderungan (propensities) sebenarnya merupakan konsepsi-konsepsi lama, pengertian-pengertian itu bukan pengertian baru.
J  Terlampau menyangkal adanya hubungan upah dengan tenaga kerja.
J  Rendahnya tingkat suku bunga tidak selamanya dapat diharapkan sebagai faktor stimulasi untuk investasi dan employment.
J  Prefensi likuiditas tidak cukup penuh sebagai suatu teori suku bunga.
J  Varriabel-variabel yang diandalkan olah Keynes adalah bersifat interdependen, sehingga mempersulit untuk diambil kesimpulan-kesimpulan umum.
J  Idealismenya sangat ekstriem.

Arti dari teori ekonomi Jhon maynerd kaynes
J  Keynes telah menciptakan metode daru dalam mempelajari dan menganalisa kehidupan perekonomian, terutama tentang masalah pendapatan nasional, yaitu metode  C+I= Y yang ternyata banyak kegunaannya untuk memecahkan masalah ekonomi baru.
Masalah ekonomi masih merupakan masalah yang gelap bagi teori ekonomi lama/klassik.
Disamping itu banyak juga pandangan-pandangan baru dalam bidang ekonomi, yang banyak diketemukan dengan kunci C+I terrsebut.
J  Ekonomi baru yang menggunakan dasar analisis (circular flow of economic) maka peranan C+I atas pendapatan nasional menjadi semakin besar dan mantap. Manurut teori modern Keynes, kehidupan perekonomian sangat dipengaruhi oleh C+I dapat menimbulkan depresi, inflasi, maupun ketidaksetabilan. Bahaya-bahaya yang selalu mengancam dan manggoncangkan kestabilan ekonomi, dan kemidian daya untuk melunakan atau menghilangkan kegoncangan perekonomian, telah lebih dapat banyak diketahui setelah dikembangkannya konsep C+I tersebut daripada sebelumnya.
J  Teori ekonomi baru John Maynerd Keynes sampai seberapa jauh dapat dipergunakan untuk manantukan krbijaksanaan guna mencapai pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang stabil, dalam tingkat yang tinggi (planning, dan economy policy)

Keynesianisme


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
John Maynard Keynes, pencetus Keynesianisme
Keynesianisme, atau ekonomi ala Keynes atau Teori Keynes, adalah suatu teoriekonomi yang didasarkan pada ide ekonom Inggris abad ke-20, John Maynard Keynes. Teori ini mempromosikan suatu ekonomi campuran, di mana baik negara maupun sektor swastamemegang peranan penting. Kebangkitan ekonomi Keynesianisme menandai berakhirnya ekonomi laissez-faire, suatu teori ekonomi yang berdasarkan pada keyakinan bahwa pasar dan sektor swasta dapat berjalan sendiri tanpa campur tangan negara.
Teori ini menyatakan bahwa trend ekonomi makro dapat memengaruhi perilaku individuekonomi mikro. Berbeda dengan teori ekonom klasik yang menyatakan bahwa proses ekonomi didasari oleh pengembangan output potensial, Keynes menekankan pentingnyapermintaan agregat sebagai faktor utama penggerak perekonomian, terutama dalam perekonomian yang sedang lesu. Ia berpendapat bahwa kebijakan pemerintah dapat digunakan untuk meningkatkan permintaan pada level makro, untuk mengurangipengangguran dan deflasi. Jika pemerintah meningkatkan pengeluarannya, uang yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga masyarakat akan terdorong untuk berbelanja dan meningkatkan permintaannya (sehingga permintaan agregat bertambah). Selain itu, tabungan juga akan meningkat sehingga dapat digunakan sebagai modal investasi, dan kondisi perekonomian akan kembali ke tingkat normal.
Kesimpulan utama dari teori ini adalah bahwa tidak ada kecenderungan otomatis untuk menggerakan output dan lapangan pekerjaan ke kondisi full employment (lapangan kerja penuh). Kesimpulan ini bertentangan dengan prinsip ekonomi klasik seperti ekonomi supply-side yang menganjurkan untuk tidak menambah peredaran uang di masyarakat untuk menjaga titik keseimbangan di titik yang ideal.

TEORI ALIRAN EKONOMI MERKANTILISME


A.    Konsep Umum Merkantilisme
Banyak pendapat yang sudah dicetuskan para tokoh sejak jaman kuno. Pada jaman tersebut ekonomi masih terikat dengan kuatnya prinsip-prinsip moral dan etika yang bersumber pada agama. Keterikatan tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan konsep ekonomi pada jaman pertengahan dan pada abad pertengahan.
Munculnya paham merkantilisme oleh para kaum aliran merkantilis pada dasarnya menitikberatkan kepada bidang ekonomi seperti masalah-masalah keduniawian. Oleh karena pemahaman merkantilisme yang terbatas pada masalah keduniawian, sehingga banyak bermunculan pendapat-pendapat yang muncul hanya saja memikirkan aspek ekonomis, bukan pada etika dan moral semata. Dengan kata lain merkantilis merupakan perintis kearah pemikiran ekonomi yang hanya memandang berdasarkan masalah-masalah ekonomi yang bersifat keduniawian.
Berbagai konsep yang dikemukakan oleh kaum merkantilis hanya diperoleh dari semua Negara barat yang perekonomian pada saat itu sedang berkembang (Teguh Sihono, 2008). Negara-negara tersebut adalah inggris dan perancis. Sehingga konsep-konsep ekonomi dalam Negara tersebut mampu memberikan warna terhadap ajaran kaum merkantilisme.
Sebenarnya hingga saat ini belum ada kesepakatan apakah merkantilisme dapat disebut sebagai aliran/madzab ekonomi. Sebagian mengganggap bahwa merkantilisme adalah suatu kebijakan ekonomi dalam bidang perdagangan yang terjadi pada jaman perintis, yakni pada tahun  1500-1750, dan bukan merupakan sebuah madzab ekonomi.
Merkantilisme merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata merchant yang berarti pedagang. Menurut paham merkantilisme ini, tiap Negara jika ingin maju harus melakukan kegiatan ekonomi berupa perdagangan, perdagangan tersebut harus dilakukan dengan Negara lain. Sumber kekayaan Negara akan diperoleh melaluisurplus perdagangan luar negeri yang diterima dalam bentuk emas atau perak, sehingga kebijaksanaan pada waktu itu adalah merangsang ekspor dan membatasi aktifitas impor. Negara-negara yang menganut paham merkantilisme pada waktu itu antara lain, Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis, dan Belanda.
Paham merkantilisme yang dianut oleh beberapa Negara tersebut pada abad ke XVI pada dasarnya terjadi berdasarkan perdagangan antara Negara-negara eropa hingga akhirnya sampailah ke perdagangan jalur Hindia-Belanda (Indonesia pada waktu itu).
Pada jaman merkantilisme, bukan hanya bidang perekonomian dan perdagangan saja yang mengalami kemajuan yang sangat pesat, akan tetapi kemajuan literature juga sangat pesat. Kemajuan dalm tulisan-tulisan ekonomi maju baik dari segi kuantitas dan kualitas. Pada jaman tersebut masing-masing orang menjadi penulis bagi dirinya sendiri. Sehingga banyak sekali bermunculan pendapat-pendapat yang didasarkan dari diri si penulis. Karena banyaknya tulisan-tulisan tersebut, sulit sekali untuk di generalisasikan menjadi pengertian yang bersifat pokok dan umum. Penyebabnya adalah banyak diantara penulis tersebut yang bukan berasal dari latar belakang pendidikan di universitas yang berdasarkan oleh penelitian ilmiah, akan tetapi tulisan tersebut berdasarkan persoalan-persoalan ekonomi yang riil terjadi hubungannya dengan bisnis mereka. Tulisan mereka masih berserakan , untuk itulah Adam Smith menggunakan tulisan tersebut sebagai sumber penulisan bukunya yang berjudul The Wealth of Nations (Launderth, 1976).
Kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam masa merkantilisme sangat mengabaikan sector pertanian, sehingga menimbulkan berbagai macam kritik. Lahirnya berbagai kritik ini merupakan pertanda awal lahirnya faham baru, yakni aliran fisiokrat. Tiga pokok pemikiran aliran merkantilsme adalah neraca perdagangan dan mekanisme arus logam mulia, proteksi dan teori kuantitas uang.  Ketiga pokok pemikiran tersebut terpusat pada suatu doktrin merkantilisme, yakni neraca perdagangan yang menguntungkan.
Dalam konsep merkantilisme, hasil devisa suatu Negara ditentukan oleh beberapa factor, yakni ekspor barang, ekspor jasa, ekspor logam mulia, dan impor modal.
Factor pendorong munculnya aliran merkantilis adalah semakin meningkatnya peranan kegiatan perekonomian perorangan yang telah berorientasi pada keperluan pasar. Keadaan seperti ini adalah awal dari munculnya revolusi industry yang terjadi di Inggris (Launderth, 1976). Merkantilisme disebut juga sebagai kaum perintis. Karena berdasarkan pemikiran merkantilis lah yang membawa suatu pemikiran kearah pemikir ekonomi yang mendasarkan suatu ilmu hingga akhirnya muncul aliran klasik.
B.     Pendapat Tokoh-Tokoh Merkantilisme

Pada abad ke-16, banyak sekali tokoh-tokoh merkantilis. Sehingga di dalam makalah ini tidak dapat diuraikan satu persatu. Tokoh-tokoh merkantilisme dapat dibedakan menjadi dua golongan yakni golongan tua dan muda. Tokoh pertama yakni tokoh merkantilisme tua memiliki pandangan tidak sama dengan tokoh-tokoh dijaman kuno. Tokoh-tokoh yang termasuk pada kaum ini adalah, Frenchman J. Bodin, John Hales, Milles, Gerard de Malynes, dan Misselden. Kaum ini mendukung adanya pernyataan bahwa  Negara dikatakan berhasil jika Negara dapat memasukkan emas sebanyak-banyaknya kedalam negeri, sehingga Negara akan menjadi makmur dan kaya. Kemakmuran Negara dalam pemikiran kaum ini menitik beratkan kepada kepemilikan emas.  Karena pada kaum ini beranggapan bahwa emas memiliki kekuatan untuk menentukan kekayaan suatu Negara.
Kaum Merkantilis tua juga disebut sebagai kaum Bullion. Dalam konsep yang debrikan kaum bullion ini menganggap  bahwa dalam mencapai kekayaan Negara, Negara harus banyak mengekspor produk yang dibuat dalam negeri kepada Negara-negara lainnya untuk selanjutnya dapat memasukkan emas sebanyak-banyaknya ke dalam negerinya sendiri, emas tersebut harus diimpor dalam jumlah yang banyak. Jelaslah, dengan konsep yang diberikan kaum tua seperti ini sangat lah tidak benar dan mereka terkesan belum mengetahui hakekat dari perdagangan luar negeri itu sendiri yang pada dasarnya merupakan sector tumpuan pada Negara dengan paham merkantilisme.
Golongan muda yang juga disebut sebagai kaum merkantilisme muda merupakan kaum yang berada di luar tokoh merkantilisme tua. Golongan ini di prakarsai oleh beberapa tokoh-tokoh penting seperti, Thomas mun, Sir William Petty, Sir Dudley North, Richard Contillon, David Hume, dan John Locke.
Berikut ini adalah penjelasan dari beberapa tokoh merkantilisme yang berasal dari golongan tua maupun golongan muda.

1.      Jean Bodin (1530-1596)
Jean Bodin adalah seorang ilmuwan berbangsa Perancis, yang dapat dikatakan sebagai orang pertama yang secara sistematis menyajikan teori tentang uang dan harga. Menurutnya, bertambahnya uang yang diperoleh dari perdagangan luar negeri dapat menyebabkan naiknya harga barang-barang. Selain itu, kenaikan harga-harga barang juga dapat disebabkan oleh praktik monopoli dan pola hidup mewah dari kaum bangsawan dan raja. Dalam praktik tersebut, biasanya rakyat menjadi korban, sehingga sangat dikecam pada saat itu. 
Dalam bukunya yang berjudul Reponse Aux Paradoxes de Malestroit (1568), dikemukakan oleh bodin, naiknya harga-harga barang secara umum disebabkan oleh 5 faktor, yakni :
1.      Bertambahnya logam mulia seperti perak dan emas.
2.      Praktek momopoli yang dilakukan oleh dunia swasta paupun peran Negara.
3.      Jumlah barang di dalam negeri menjadi langka oleh karena sebagian hasil produksi di ekspor.
4.      Pola hidup mewah kalangan bangsawan dan raja-raja.
5.      Menurunnya nilai mata uang logam karena isi karat yang terkandung di dalamnya dikurangi atau dipermainkan.
Bodin Sependapat dengan Machiavelli bahwa Negara mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadap warga Negara, karena Negara berada di atas hokum. Sebenarnya teori yang dikemukakan oleh bodin ini agak berlebihan, akan tetapi teori ini mencerminkan kebutuhan Negara-negara nasional yang sedang tumbuh akan kekuasaan untuk menjaga kestabilan ekonomi dan menciptakan kemakmuran bagi setiap rakyatnya.
Menanggapi perilaku mewah-mewahan yang dilakukn oleh para kaum bangsawan, Jean Bodin menekankan apabila jumlah cadangan yang berupa perediaan emas tersebut lebih baik disimpan terlebih dahulu, dan pengeluaran dilakukan secara hemat dan berhati-hati yang akan berujung pada terkendalinya inflasi. \
Teori Jean Bodin tentang nilai uang dinilai sangat maju, maka dari itu dalam selang waktu sekitar setangah abad, Irving Fisher menggunakannya sebagai dasar teorinya yakni teori kuantitas uang.

2.      Thomas Mun (1571-1641)
Thomas Mun adalah seorang saudagar kaya yang berasal dari Inggris. Dia banyak menulis tentang perdagangan luar negeri. Buku yang ditulisnya dan sempat menjadi karya yang terkenal berjudul England’s Treasure by Foreign Tradeadalah salah satu sumbangan besar terhadap teori perdagangan luar negeri.  Thomas Mun mengecam kaum bullion yang melarang mengalirnya emas keluar negeri.
Menurut Mun, untuk meningkatkan kekayaan Negara, cara yang biasa dilakukan adalah lewat perdagangan. Dia berpedoman bahwa nilai ekspor keluar negeri harus lebih besar dibandingkan dengan yang di impor oleh Negara itu. Menurutnya pula, perdagangan masih tetap akan menguntungkan sekalipun tidak memiliki emas dan perak, dengan cara melakukan transaksi pembayaran lewat bank. Yang digunakan sebagai jaminan kredit adalah komoditi yang sedang diperjual-belikan itu.
Suatu Negara yang memiliki terlalu banyak uang justru tidak baik karena menaikkan harga-harga, dan meskipun kenaikan tersebut akan meningkatkan pendapatan para pengusaha, namum kenaikan tersebut secara umum langsung merugikan dan mengurangi volume perdagangan, karena harga yang tinggi akan mengurangi konsumsi dan permintaan.

3.      Jean Baptis Colbert (1619-1683)
J. B. Colber adalah seorang pejabat Negara Perancis dengan kedudukan sebagai Menteri Utama di Bidang Ekonomi dan keuangan dalam pemerintahan Louis XIV. Tujuan yang dibuat olehnya lebih mengarah pada kekuasaan dan kejayaan Negara daripada untuk meningkatkan kekayaan orang-perorang.
Ia mendorong usaha dalam sector kerajinan dan perdagangan dengan menekankan pengenaan pabea impor, dengan tujuan memberikan subsidi kepada kapal-kapal pengangkut Perancis, memperluas daerah jajahan Perancis, memperbaiki sisitem transportasi dalam negeri. Untuk mendukung kebijakan tersebut dibutuhkan tenaga kerja yang banyak dan murah, maka tenaga kerja Perancis dilarang keluar negeri, sedangkan imigran dari luar negeri di dorong masuk ke dalam Negara.
J. B. Colbert menjamin hak monopoli yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan guna mendorong timbulnya perusahaan baru khususnya untuk perdagangan antar Negara. Ia melakukan rangsangan terhadap penemuan-penemuan baru serta membangun industry-industri percontohan. Ia juga mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dengan mendirikan akademi-akademi, perpustakaan, dan memberikan subsidi ke setiap sector ekonomi.
Dalam praktik ekonomi, banyak terjadi aliansi antara para saudagar dengan penguasa. Kaum saudagar disini memperkuat dan mendukung kedudukan dari penguasa. Penguasa pun member bantuan dan perlindungan berupa monopoli, proteksi, dan keistimewaan-keistimewaan lainnya. Pada abad tersebut, eropa dianggap sebagai kapitalisme komersial, yang kadangkala disbut sbeagai kapitalisme saudagar karena kaum saudagarlah yang memegang kendali perekonomian.

4.      Sir William Petty (1623-1687)
Sebagai ahli akademisi yang mengajar di Oxford Universty, Sir William banyak menuliskan tentang buku ekonomi politik. Selain itu, Petty juga dikenal sebagai inonator, ahli bahasa, dokter, ahli usik, pelaut, dan wakil direktur di suatu akademi.
Dalam karyanya yang berjudul A treatise of Taxes and Contributions (1662), yang berisi tentang teori yang menyatakan bahwa bukanlah jumlah hari kerja yang menentukan nilai suati barang, melainkan biaya yang diperlukan agar para pekerja tersebut dapat tetap bekerja.
Dalam hal uang, menurutnya uang diperluka dalam jumlah secukupnya, tetapi lebih atau kurang dari yang diperlukan dapat mendatangkan kemhudaratan. Harga untuk uang adalah bunga modal, dengan demikian, semakin besar jumlah uang beredar, maka bunga modal turun, hal ini akan mendorong kegiatan usaha. Ia juga berpendapat bahwa tingkat harga yang bervariasi proporsionalnya dengan jumlah uang yang beredar. Teori inilah yang juga dikembangkan oleh Irving Fisher untuk Teori Kuantitas Uang nya.
Karya yang lainnya adalah Political Arithmetic (1676), dalam karyanya ini, ia menggambarkan bidang metodologi ekonomi. Dengan terbitnya buku ini maka studi statsitika semakin berkembang di Inggris. Dialah yang mengemukakan pertama kali tentang nilai tenaga kerja yang kurang dimengerti oleh ahli-ahli berikutnya sampai tokoh kaum klasik yang bernama David Ricardo.
5.      Sir Dudley North (1641-1691)
North adalah salah satu tokoh yang mendukung adanya perdagangan bebas tanpa adanya campur tangan dan intervensi dari pemerintah melalui perundang-undangan dan segala peraturannya. Ia juga menekankan bahwa pemerintah tidak perlu lagi mencegah larinya emas keluar negeri selama emas tersebut digunakan sebagai keperluan perdagangan.
Dalam pernyataanya, fungsi uang dalam perekonomian suatu Negara adalah sebagai alat untuk memajukan perdagangan dan bukan untuk symbol kekayaan Negara. Negara akan jatuh miskin apabila uangnya digunakan untuk peperangan dan kepentingan pembayaran untuk Negara lain. Menurutnya, bunga uang yang rendah akan mendorong perdagangan dan kemudian akan memperkaya Negara.

6.      David Hume (1711-1776)
Dalam teorinya, hume sangat memperhatikan factor keadilan, dan beranggapan bahwa ketidekadilan akan memperlemah suatu Negara. Setiap warga Negara harus menikmati hasil kerjanya sesuai dengan  kesempatan yang diperolehnya.
Jika tidak terjadi keadilan, maka kekayaan yang dimiliki oleh kaum kaya akan di distribusikan lagi bagi kaum miskin. Dengan cara itu, maka dapat terlaksanakan keadilan yang diinginkan oleh Hume tersebut.
Berikut ini adalah teori Hume yang terkenal :
“Price Specie-flow Mechanism”, David Hume presented areasonably complete description of the interrelationship between a country’s balance of trade, the quantity of money, and the general level of prices. In international trade theory this has becaome known as the price specie-flow mechanism.
Dalam teorinya ini, Hume membahas tentang hubungan antara neraca perdagangan dengan jumlah uang dan tingkat harga barang-barang umum pada suatu Negara (Teguh Sihono, 2008).




C.    Pokok-Pokok Ajaran Merkantilisme
Berikut ini adalah 7 ajaran pokok dari merkantilisme dalam buku perkembangan pemikiran ekonomi oleh Teguh Sihono, 2008. Tujuh hal pokok dalam ajaran merkantilisme yakni :
1.      Logam Mulia berupa Emas dan Perak adalah jenis kekayaan yang sangat diinginkan. Beberapa kaum merkantilis mempercayai bahwa logam mulia adalah satu-satunya kekayaan yang berharga untuk dicari.
2.      Merkantilisme mengajarkan tentang nasionalisme. Tidak semua Negara menikmati surplus dari ekspor besar dan mengumpulkan kekayaan dari pembayaran yang dilakukan dengan negeri tetangga. Hanya kekuatan orang yang dapat mempertahankan koloninya dan mendominasi lalulintas perdagangannya, akan sanggup bersaing dengan Negara-negara lain dan sukses dalam persaingan ekononomi.
3.      Menganjurkan impor bahan mentah tanpa pajak bilamana barang itu dapat diproduksikan didalam negeri dan pengeluaran barang-barang mentah.
4.      Pedagang-pedagang kapitalis percaya bahwa penguasaan atau dominasi serta monopoli di daerah colonial adalah untuk keuntungan Negara penjajah. Mereka juga berusaha agar Negara jajahan tergantung pada Negara jajahan.
5.      Merkantilis memperbolehkan adanya monopoli dan perdagangan bebas disini dalam hal perpajakan saja, yang tidak sama dengan prinsip perdagangan bebas, sehingga tidak semua orang bebas menggunakan modalnya dengan hak-hak utama/ free trade.
6.      Menghendaki pemerintah sentral yang kuat untuk dapat melaksanakan peraturan-peraturan di dalam bidang perdagangan dan perusahaan. Pemerintah mengijinkan hal-hal untuk mengadakan monopoli guna melakukan perdagangan luar negeri.
Meskipun mengutaakan kekayaan bangsa, akan tetapi merkantilis tidak mendorong untuk kekayaan sebagian besar penduduk. Dalam kenyataanya kaum merkantilis senang akan masyarakat atau penduduk yang bekerja giat, yang mampu menyediakan tenaga kerja murah dan tentara serta kelasi yang siap untuk bertempur demi kejayaan bangsa serta memperkaya pemimpin-pemimpin mereka.

Sejarah Munculnya teori klasik


Pada tahun 1789 adanya keributan-keributan di Perancis yang menjurus sampai dengan pecahnya revolusi Perancis. Keributan ini dimulai dari adanya pertentangan pendapat di antara dua aliran yang berkembang pada waktu itu yang masing-masing mempertahankan pendapat dan teorinya, yaitu aliran Merkantilisme dan paham Fisiokrat. Keributan/pertentangan itu sampai meluas kemana-mana bahkan sampai ke luar Negara Perancis itu sendiri. Orang-orang sudah jemu dengan keributan itu dan menuntut kepastian hidup. Rupanya keributan itu didengar oleh Adam Smith, Seorang guru besar tamatan Universitas Glasgow dan Universitas Oxford, kelahiran Skotlandia. Maha guru ini mendengar gegap gempitanya dunia yang menghendaki kebebasan manusiawi hampir disegala lapangan kehidupan, sehingga ia berfikir bahwa ekonomi pun menghendaki suatu perumusan yang pasti.
Dengan demikian, maka pada tahun 1763 berangkatlah beliau ke Perancis dan tinggal selama tiga tahun di sana. Selama di Perancis, ia bertemu dengan pemuka mazhab Fisiokrat, yaitu Francois Quesney dan Jacques Turgot dan mereka lalu berdiskusi mengenai bentuk perekonomian yang bagaimana yang sebaiknya. Dan Adam Smith pun sepaham dengan aliran fisiokrat, ia mengemukakan pendapatnya yaitu kemakmuran berasal dari seluruh sector yang produktif yang diberdayakan atau dikelola oleh manusia (tenaga kerja) dan harus adanya kebebasan dalam perekonomian.
Sepulang dari Perancis, Smith lalu menulis idenya dalam sebuah buku yang diterbitkan pada tahun 1776 dengan judul “An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations”, atau The Wealth of Nations saja. Dalam buku ini pertama kali muncul mengenai bentuk perekonomian Liberal, yang oleh Karl Marx, aliran yang dibawa Adam Smith disebut aliran Klasik. Klasiknya suatu aliran bukanlah terkandung dalam hasil-hasil yang telah dicapai, malainkan pada cara bagaimana masalah dipecahkan, selain itu Karl Marx menyebutnya teori klasik juga karena pendapat-pendapat yang dikemukakan Adam Smith banyak yang sudah klasik atau sudah diutarakan oleh pakar ekonomi sebelum di zaman dulu. Kaum klasik menempatkan teori harga pada pusat analisa ekonomi dengan bantuan penyelidikan kea rah factor-faktor permintaan dan penawaran yang menentukan harga, seperti yang diungkapkan JB. Say, setiap penawaran akan menciptakan permintaan itu sendiri atau supply creats its own demand, berapapun barang yang dihasilkan pasti habis laku terjual.
Tokoh-tokoh Teori Klasik dan Teori-teorinya
« Adam Smith
Mengemukan tentang:
  1. Kekayaan Negara / Bangsa
Mengenai kekayaan bangsa, Adam Smith berpendapat bahwa kekayaan tidak bersumber dari perdagangan seperti kaum merkantilisme dan juga tidak dari alam/pertanian seperti pendapat aliran fisiokrat, tetapi dari hasil kerja manusia yang produktif serta sumber-sumber ekonomi yang ada pada suatu Negara. Tidak ada perdagangan dan tidak ada pertanian jika tidak ada manusia yang bekerja. Tanpa kerja manusia, semua sumber produktif akan hilang nilainya.
Untuk meningkatkan kemakmuran itu, maka produktivitas harus ditingkatkan. Produksi dapat ditingkatkan dengan cara:
m Pembagian kerja (spesialisasi)
m Penggunaan msesin-mesin
  1. Mekanisme Pasar Bebas
Smith sangat mendukung motto laissez faire-lassez passer yang menghendaki campur tangn pemerintah seminimal mungkun dalam perekonomian. Smith menghendaki agar pemerintah sedapat mungkin tidak terlalubanyak campur tangan mengatur perekonomian. Biarkan sajalah perekonomian berjalan dengan wajar tanpa campur tangan pemerintah, nanti akan ada suatutangan tak kentara (invisible hands) yang akan membawa perekonomian tersebut kea rah keseimbangan. Jika banyak campur tangan pemerintah, menurut smith justru pasar akan mengalami distorsi, yang akan membawa perekonomian pada ketidakefisienan dan ketidakseimbangan.
  1. Hakikat Manusia Serakah
Smith berpendapat bahwa pada hakikatnya manusia itu rakus, egois dan selalu mementingkan diri sendiri. Akan tetapi menurut Smith, sifat egois dianggap akan memacu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan secara keseluruhan dan tidak mendatangkan kerugian dan tidak merusak masyarakat sepanjang ada persaingan bebas. Dan tiap orang menginginkan laba dalam jangka panjang: artinya Serakah, tidak akan pernah menaikkan harga diatas tingkat harga pasar
  1. Teori Nilai (Value Theory)
Menurut Smith, barang mempunyai dua nilai. Pertama niali guna dan kedua nilai tukar. Nilai tukar atau harga dari suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut.
Hubungan antara nilai guna dan nilai tukar, menurut Smith suatu barang yang mempunyai nilai guna yang tinggi kadang-kadang tidak mempunyai nilai tukar dan sebaliknya ada pula barang yang mempunyai nilai tukar sangat tinggi, tetapi tidak begitu berguna dalam kehidupan. Contohnya Air dan Intan.
  1. Teori Pembagian Kerja
Smith mengambil kesimpulan bahwa produktivitas tenaga kerja dapat ditingkatkan melalui apa yang disebutnya pembagian kerja. Pembagian kerja akan mendorong spesialisasi, dimana orang akan memilih mengerjakan yang terbaik sesuai dengan bakat dan kemampuannya masing-masing. Menurut Smith, pembagian kerja telah menyebabkan tiap orang ahli di bidangnya dan dengan demikian produktivitasnya juga meningkat sehingga hasil produksi secara total juga akan meningkat.
  1. Teori Akumulasi Kapital
Menurut Smith cara terbaik untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya ialah dengan melakukan investasi, yaitu membeli mesin-mesin dan peralatan. Karena Smith menganggap pentingnya arti akumulasi capital bagi pembangunan ekonomi, maka system ekonomi yang dianut sesuai dengan pemikiran Smith selain sering disebut system liberal.
« Thomas Robert Malthus
Di dalam bukunya yang berjudul “An Essay on the Principles of Population” as it affect the Future Improvement of Society”, dikatakan bahwa perkembangan manusia jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan peningkatan produksi hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan manusia. Ia pun pesimis melihat perkembangan penduduk yang besar melebihi perkembangan bahan makanan dan timbulnya kemelaratan, meskipun ia mengajukan berbagai kebijaksanaan dalam hal pengekangan pertumbuhan penduduk, yang berupa preventive checks yaitu segala kejadian yang mengakibatkan turunya jumlah bayi yang lahir. Dan Positive checks yaitu segala factor yang dapat menaikkan jumlah orang mati.
« David Ricardo
Dalam pandangannya, ia sangat memperhatikan masalah pemerataan pendapatan di antara berbagai kalangan masyarakat. Dalam bukunya yang berjudul “The Principles of Political Economy and Taxation”, ia mengemukakan beberapa teoari yaitu:
a. Teori Sewa Tanah
Dimana tinggi rendahnya sewa tanah dipengaruhi oleh tingkat kesuburan tanah itu. Jadi sewa tanah yang subur lebih tinggi dibandingkan dengan sewa tanah yang kurang subur.
b. Teori Upah Alami
Menurutnya upah alami ini besarnya hanya cukup bagi buruh untuk dapat bertahan hidup ( upah yang besarnya hanya sama dengan kebutuhan individu dan keluarganya). Dalam menentukan upah alamipekerja, david Ricardo belum memperhatikan kesejahteraan manusia.
c. Teori Uang
Menurutnya jumlah uang kertas yang tidak di jamin oleh emas harus ditetapkan dengan Undang-Undang.
d. Teori Keunggulan Komparatif
Dalam Teorinya ini, ia menyatakan bahwa setiap kelompok masyarakat atau Negara sebaiknya mengkhususkan diri dalam menghasilkan produk-produk secara lebih efisien, dan kelebihan produksi atas kebutuhan diperdagangkan, yang hasilnya dapat digunakan untuk membeli barang-barang lain yang tidak dibutuhkan lebih banyak, jauh lebih banyak dibandingkan jika barang-barang tersebut harus dihasilkan sendiri.
« Jean Baptiste Say
Dalam bukunya yang berjudul “The Traite d’Economie Politique”, Mengemukakan hokum say (say’s law) yang menyatakan bahwa penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri.(supply creates its own demand). Hokum ini dikembangkan atas asumsi bahwa nilai produksi akan selalu sama dengan pendapatan masyarakat.
« John Stuart Mill
Buku karangannya yang berjudul “Principles of Political Economy” disebut-sebut sebagai buku “The Wealth of Nations” versi modern. Ia membolehkan cam,pur tangan pemerintah berupa peraturan-peraturan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dapat membawa kea rah peningkatan efisiensi dan penciptaan iklim yang lebih baik sehingga tiap aktivitas ekonomi dapat diarahkan pada yang lebih baik dan lebih pantas. Ia juaga merekomendasikan legislasi untuk melindungi buruh anak-anak dan memperbaiki kondisi hidup dan kerja yang tidak dapat ditoleransi. J.S. Mill juga memperkenalkan konsep baru seperti “return to scale” dan “Konsep elastisitas permintaan” untuk pertama kalinya.
Perbedaaan Paham Merkantilisme dan Paham Fisiokrat
· Paham Merkantilisme
Berasal dari bahasa Italia yaitu Merchantile (berdagang), bahasa Inggris yaitu Merchant (saudagar). Merkantilisme yaitu suatu stelse interferensi atau campur tangan, kolonialisme untuk mengejar ekspor-impor.
Paham merkantilisme berpendapat bahwa jika suatu Negara mau maju/makmur maka Negara itu harus melakukan perdagangan dengan Negara lain. Jika Negara makmur/kaya maka Negara itu dapat menjajah Negara lain karena pada zaman itu para penguasa sudah kekurangan kekuasaan. Pada saat itu, emas diukur sebagai kekayaan dari suatu Negara. Siapa yang punya banyak emas dan perak maka Negara itu kaya raya.
Dari perdagangan internasional, devisa banyak masuk ke Negara. Devisa itu dalam bentuk emas dan perak. Yang terpenting adalah ekspor lebih besar dari impor. Kalau ekspor lebih besar dari impor berarti devisa juga akan besar dan Negara itu akan kaya. Yang diutamakan adalah sector industri, pertaniaan diabaikan. Dan harus ada campur tangan pemerintah.
Paham ini menyimpulkan bahwa tujuan dari suatu Negara adalah untuk memakmurkan masyarakatnya, karena didalam konsep merkantilisme ini jauh sebelumnya sudah mengenal dengan produksi dan konsumsi, kebutuhan dari masyarakat haruslah terpenuhi untuk pencapaian kemakmuran masyarakat karena itu di dalam pemikiran merkantilisme ini sudah mengenal adanya perdagangan internasional. Dimana tujuan perdagangan internasional ini untuk dapat meningkatkan kesejateraan masyarakat.
Titik tolak dari paham ini adalah jual-beli, disini bukan saja jual-beli di dalam suatu Negara tetapi dilakukan jual-beli antar Negara yaitu perdagangan internasional.
Paham ini melihat bahwa di dalam perdagangan internasional mengupayakan ekspor lebih besar dari impor (balance of trade surplus), dengan ini pendapatan Negara akan menjadi bertambah. Ekspor mendapatkan devisa sedangkan impor mengurangi devisa. Selisih antara ekspor dan impor disebut surplus. Benda yang sangat berharga yaitu emas. Jika suatu Negara memilki emas yang banyak Negara itu dianggap kaya. Karena itu dalam paham ini jika suatu Negara ingin kaya dilarang mengekspor logam mulia. Karena dorongan untuk mengupayakan Balance of trade surplus maka Negara yang ada di eropa mencari daerah-daerah jajahan. Dan adanya Proteksionisme yaitu kebijaksanaan membatasi barang-barang yang diimpor yaitu melalui kebijaksanaan tariff, kuota, subsidi dan dumping. Tujuannya untuk melindungi industri-industri dalam negeri.
· Paham Fisiokrat
Paham ini mengutamakan segi pertanian dan kebebasan. Untuk kemakmuran tidak perlu adanya campur tangan pemerintah.
Paham Fisiokrat membangun teori mereka berdasarkan konsep hokum alam sehingga mereka menamakan dirinya “Physiocratism” yang berasal dari kata “Physic” (alam) dan “Cratain atau Cratos” (kekuasaan).
Untuk mendukung pendapatnya, Paham Fisiokrat menggunakan slogan Laissez faire lasses passer, le monde va de luimeme”, yang jika diterjemahkan dengan bebas artinya “jangan campur tangan, alam semesta dapat mengatur dirinya sendiri”.
Paham Fisiokrat juga berpendapat bahwa sumber dari kekayaan adalah alam, alamlah yang menentukan kehidupan manusia, alam identik dengan tanah, semua kekayaan berasal dari tanah , maka semua yang berasal dari tanah haruslah dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Tokoh utama paham Fisiokrat yaitu Francois Quesney yang menulis buku “Tableau Economique” membagi masyarakat kedalam empat golongan yaitu:
  1. Kelas masyarakat produktif yang kegiatannya mengolah tanah seperti peternakan, pertanian, dan pertambangan.
  2. Kelas tuan tanah
  3. Kelas yang tidak produktif seperti saudagar dan pengrajin.
  4. Kelas masyarakat buruh yang menerima upah dan Gaji.
Karena kaum petani adalah golongan masyarakat yang paling produktif karena pekerjaannya menghasilkan suatu barang dengan mengolah tanah. Sehingga Quesney menganjurkan agar seluruh kebijakan pemerintah ditujukan terutama untuk meningkatkan taraf hidup para petani, dan bukan memberikan hak-hak khusus kepada pemilik tuan tanah dan saudagar.
Secara umum kaum Fisiokrat memiliki pokok-pokok pikiran sebagai berikut:
  1. Sumber kemakmuran adalah alam
  2. Kelas yang paling produktif adalah para petani
  3. Slogannya adalah laissez faire lasses passer, le monde va de luimeme.
« Latar belakang munculnya Paham Sosialisme
Pendapat-pendapat dari tokoh “para pengritik dan perombak” terhadap mazhab klasik selanjutnya diteruskan oleh maszhab Sosialis. Mazhab Sosialis dapat dikatakan lahir dan berkembang sebagai reaksi terhadap akibat buruk dari revolusi industri atau sistim ekonomi perdagangan bebas/ekonomi pasar/kapitalis atau yang menganut paham lessez faire. Revolusi industri memang membawa kemajuan dan kekayaan, tetapi merugikan sebagian besar pihak pekerja atau disatu pihak para buruh tetap miskin dengan gaji yang sangat rendah dan menguntungkan pihak majikan atau pemilik modal atau kepitalis, sehingga jurang antara si kaya dengan si miskin makin melebar. Oleh karena itu secara umum banyak yang mengatakan bahwa sosialis adalah lawan ekstrim dari kapitalis atau anti kapitalisme dan individualisme, di mana dalam ekonomi sosialisme, peranan Negara/pemerintah yang lebih besar sedangkan dalam kapitalisme/klasik peranan swastalah yang lebih besar.
Sekalipun gerakan-gerakan yang boleh dinamakan sosialis telah muncul pada abad ke 17, akan tetapi istilah “sosialis” baru pertama kali di pakai tahun 1827 dalam suatu majalah perkoperasian, yang menunjukkan pada orang seperti Robert Owen yang ingin meringankan kesengsaraan pekerja pabrik, akan tetapi karl marx yang hidup hamper setengah abad kemudian, ingin mengadakan perbedaan yang jelas antara ajarannya dengan pemikiran-pemikiran orang-orang seperti Robert Owen, tetapi lebih menekankan sifat revolusionernya dan karya yang ditulisnya pada tahun 1848 bersama Friedrich Engels yang merupakan awal dari gerakan untuk mengorganisir kaum buruh yang disebut “manifesto komunis”.
Kemudian V.I Lenin istilah sosialisme dihidupkan kembali untuk menunjuk pada apa yang disebut oleh marx “tahap awal dari komunis”. Dalam tahap ini prinsip ekonomi adalah setiap orang memberi menurut kemampuannya dan setiap orang menerima sesuai dengan karyanya, sedangkan dalam tahap komunis penuh prinsip ekonomi telah berkembang menjadi : setiap orang memberi sesuai dengan kemapuan, setiap orang menerima menurut kebutuhannya.
Pada permulaan berdirinya partai-partai marxis pada akhir abad ke 19, semua partai memakai nama “social democrat”, tetapi sosialisme dalam arti yang moderat baru muncul pada tahun 1903, waktu timbul perpecahan di dalam tubuh partai buruh social democrat Rusia antara kelompok Bolshevik dan kelompok Menshevik. Kelompok Bolshevik dibawah pimpinan Lenin menginginkan perubahan secara radikal di bawah bimbingan suatu partai elite, sedangkan kelompok Menshevik ingin mengadakan perubahan social secara damai dan dengan persetujuan rakyat. Pada tahun 1912 kelompok Bolshevik menarik diri dari partai yang dianggap terlalu lunak dan mendirikan partai baru yang lebih bersifat revolusioner, yaitu partai komunis Rusia.
« Paham Sosialisme mengkritik paham Klasik/kapitalis
Ada 3 macam kritikan-kritikan yang dilancarkan terhadap teori klasik yaitu:
1. Konservatif, yaitu ingin kebebasan berusaha. Mereka mengkritik bahwa dalam paham kapitalis kaum-kaum borjuis saja yang bebas berusaha dan berkuasa. Sedangkan golongan masyarakat yang lain hanya dapat ditindas oleh pihak yang berkuasa.
2. Radikal, yaitu asal kata radix yang berarti akar. Radikal dalam hal ini adalah menginginkan kesamaan dalam individu atau golongan. Disini dapat dilihat bahwa dalam paham kapitalis jurang pemisah antara si kaya dan si miskin sangat lebar dimana sebagian besar pihak pekerja dirugikan atau di satu pihak para buruh tetap miskin dengan gaji yang sangat rendah sedangkan di pihak majikan atau pemilik modal atau kapitalis diuntungkan.
3. Nasionalis, yaitu gabungan antara konservatif dan radikal, tetapi yang diutamakan adalah pemerintahannya atau peranan pemerintah. Karena di dalam paham kapitalis/klasik menganut paham laissez faire lasses passer, le monde va de luimeme dimana pemerintah melakukan campur tangan seminimal mungkin dalam perekonomian sehingga peranan pemerintah lebih kecil dibandingkan peranan swasta atau pihal kapitalis. Selain itu, oleh kaum borjuis Negara dijadikan sebagai kekuatan dana pemaksaan untuk mengatur organisasi ekonomi-politik dan kemasyarakatan guna memenuhi berbagai kepentingan mereka sendiri. Sehingga yang menderita adalah masyarakat/rakyat biasa.